Blogroll

Selasa, 14 Februari 2023

Akuntansi Syariah

1.     



Pengertian Akuntansi Syariah

Akuntansi disebut Al-Muhasabah dalam bahasa Arab, yang berasal dari kata Masdar hassaba-yuhasbu, artinya menghitung atau mengukur. Al-Muhasabah memiliki berbagai asal usul yaitu Ahsaba yang berarti “penjaga” atau “berusaha memperoleh” juga berasal dari Ihtiasaba yang berarti “mengharapkan imbalan di masa depan dengan memperoleh kitab dari Allah” juga berarti “menjaga setelah”. atau “Bertanggung jawab”. Jika kata muhasabah dihubungkan dengan ihtisab dan citranya dikaitkan dengan pencatatan, maka itu berarti bahwa perbuatan seseorang tetap sampai di akhirat dan melalui timbangan (miza) sebagai alat pengukur dan Tuhan sebagai pencatatnya.

Akuntansi syariah adalah proses transaksi akuntansi yang telah sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Informasi yang disajikan syariah kepada pengguna laporan yang lebih luas tidak hanya informasi keuangan, tetapi juga mencakup kegiatan bisnis di bawah hukum Syariah yang memiliki tujuan sosial yang tak terelakkan dalam Islam, akuntansi syariah mendukung fungsi akuntansi yang harus dilakukan dalam syariah. 

1.      Dasar Hukum Akuntansi Syariah

Dasar hukum akuntansi syariah bersumber dari Al Qur'an, Sunnah Nabawiyyah, Ijma (kesepakatan para ulama), Qiyas (kemiripan peristiwa tertentu) dan Uruf (kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan syariah Islam. Aturan akuntansi syariah memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan aturan akuntansi konvensional aturan akuntansi syariah sesuai dengan norma-norma masyarakat Islam dan termasuk ilmuwan sosial yang berfungsi sebagai pejabat di mana akuntansi diterapkan.

1.     Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional

Akuntansi syariah dan akuntansi konvensional merupakan sifat akuntansi yang diakui secara luas oleh dunia keuangan. Keduanya terkait erat dengan masalah keuangan dan informasi keuangan perusahaan atau sejenisnya.


No

Kriteria

Akuntansi Syariah

Akuntansi Konvensional

1

Dasar Hukum

Bersumber dari Al Quran dan sunnah

Hukum bisnis modern

2

Dasar Tindakan

Keberadaan hukum Allah (keagamaan)

Rasionalisme ekonomis (sekuler)

2

Tujuan

Keuntungan yang wajar

Memaksimalkan keuntungan

3

Orientasi

Kemasyarakatan

Individual atau kepada pemilik

4

Tahap Operasional

Dibatasi dan tunduk ketentuan syariah

Tidak dibatasi

Prinsip-prinsip akuntansi syariah

Nilai-nilai pertanggung jawaban, keadilan dan kebenaran selalu menjadi nilai-nilai internal sistem akuntansi syariah. Secara alami, ketiga nilai ini menjadi prinsip dasar umum dalam praktik akuntansi syariah. 

  • Prinsip Pertanggungjawaban (Accountability)

Prinsip tanggung jawab adalah konsep yang terkenal di komunitas Muslim. Tanggung jawab selalu dikaitkan dengan konsep kepercayaan. Bagi umat Islam, subjek iman adalah hasil transaksi manusia dengan Pencipta rahim. Manusia dibebani oleh Allah SWT. Memenuhi tugas khilafah di muka bumi. Hakikat khilafah adalah pelaksanaan atau pemenuhan suatu amanat. Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan proses tanggung jawab manusia sebagai agen iman Tuhan di muka bumi. Dalam bisnis dan akuntansi, orang-orang yang terlibat dalam bisnis harus selalu mempertanggungjawabkan apa yang diotorisasi dan dilakukan kepada pihak-pihak terkait.

  • Prinsip Keadilan

Menurut penafsiran Al-Qur'an Surah Al-Baqarah; 282 memuat asas keadilan, yang merupakan nilai penting dalam etika sosial dan ekonomi serta nilai intrinsik fitrah manusia. Ini berarti bahwa manusia pada dasarnya memiliki kemampuan dan energi untuk menjadi saleh di semua bidang kehidupan mereka. Berkaitan dengan pembukuan, penegasan perusahaan yang adil terhadap perkataan surat Al-Baqarah ayat 282 harus dicatat dengan baik. Misalnya, jika nilai transaksinya adalah Rp. 265 juta, maka akuntan (perusahaan) harus membukukan jumlah yang sama dan sesuai nominal transaksi. Sederhananya, ini dapat berarti bahwa setiap transaksi tidak memiliki etalase di akun perusahaan.

  • Prinsip Kebenaran

Prinsip ini sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari asas keadilan. Misalnya, dalam akuntansi kita selalu menghadapi masalah pendekatan, evaluasi laporan. Tindakan ini bekerja dengan baik jika didasarkan pada nilai boolean. Kebenaran ini mampu menciptakan nilai keadilan dalam mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan transaksi dalam bisnis. Oleh karena itu, dalam perkembangan akuntansi syariah, nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keadilan harus menjadi konkrit dalam praktik akuntansi. Secara umum dapat dijelaskan bagaimana nilai-nilai yang benar mencirikan perhitungan syariah.

Referensi

AC, A. M. (2014). AKUNTANSI SYARIAH; Pendekatan Normatif, Historis dan Aplikatif. IQTISHADIA Jurnal Ekonomi & Perbankan Syariah, 1(1), 59–75. https://doi.org/10.19105/iqtishadia.v1i1.366
Alhogbi, B. G. (2017). Akuntansi Syariah Meletkkan Nilai-Nilai Syariah Islam dalam Ilmu Akuntansi. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).


 

Share:

Kamis, 09 Februari 2023

KOMUNIKASI BISNIS



Pengertian komunikasi bisnis

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communico yang memiliki arti membagi. Dalam arti yang lebih luas, membagi ide atau gagasan antara satu orang dengan orang lain. Menurut Himstret et. al (2009) Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem, biasanya berupa simbol atau kode, isyarat atau perilaku atau tindakan. Sedangkan menurut Bovee, (2014) Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan. Jadi biasanya komunikasi dipraktikkan oleh dua orang atau lebih serta proses menyampaikan pesan juga bisa dilakukan dengan lisan oleh seseorang atau secara verbal atau melalui bahasa tulisan atau bahasa nonverbal.

Bisnis adalah suatu proses atau bentuk kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau industri yang menggabungkan para pelaku produksi untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa dengan suatu keuntungan yang diharapkan atau aktivitas atau setiap kegiatan atau usaha yang bertujuan untuk mencari keuntungan.

Komunikasi bisnis merupakan setiap komunikasi yang dipergunakan untuk membangun kemitraan, sumber daya intelektual dan mempromosikan ide, produk, pelayana atau sebuah organisasi yang memiliki tujuan untuk menciptakan nilai bagi perusahaan yang dipimpinnya. Komunikasi bisnis melibatkan pengetahuan menyeluruh tentang aspek internal serta eksternal bisnis. Komunikasi internal meliputi komunikasi visi (perusahaan), strategi, rencana, kultur atau budaya perusahaan, nilai dan prinsip dasar yang terkandung dalam perusahaan, motivasi dan ide-ide karyawan, dll. Komunikasi eksternal, termasuk branding, pemasaran, periklanan, hubungan pelanggan, hubungan masyarakat, hubungan media, negosiasi bisnis, dll. Apapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan nilai bisnis.

Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi bisnis antara lain:

1.      Perception

Faktor ini mempunyai kaitan antara komunikator dengan komunikasi. Seorang komunikator (menyampaikan pesan) seharusnya mempunyai kemampuan memprediksi melalui berbagai persepsi yang memiliki keterkaitan dengan pesan yang akan disampaikan agar dapat diterima serta dipahami oleh komunikan (penerima pesan).

2.      Information and Technology Supporting

Faktor pengetahuan yang semakin berkembang dan perkembangan teknologi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas komunikasi bisnis. Setiap perusahaan memiliki spesialisasi dalam sistem informasi teknis tingkat lanjut.

3.      Accuracy

Komunikasi bisnis, ketepatan penyampaian informasi sangatlah penting. Setiap media memiliki cara berpikir yang berbeda. Untuk menyampaikan informasi dengan baik, medium harus mengungkapkan atau mengenali keadaan pikirannya.

4.      Credibility

Tingkat kepercayaan terkadang relatif, tergantung situasi interaksi. Kepercayaan antara komunikator dan komunikator harus dijaga. Komunikator harus percaya bahwa komunikator dapat dipercaya sehingga komunikator juga akan tenang dan bertindak dengan cara yang sama, yaitu. mempercayai media.

5.      Controlling

Faktor pengendalian dalam komunikasi bisnis juga merupakan komponen penting yang harus diperhatikan. Dalam suatu interaksi, medium pasti akan merespon pesan yang disampaikan. Itulah tugas seorang komunikator untuk dapat mengontrol respon komunikator.

6.      Compatibility

Hubungan yang baik antara komunikator dan komunikator diperlukan agar terjadi kecocokan. Komunikator yang baik selalu menumbuhkan kepercayaan dan hubungan yang baik dengan komunikator. Itu meningkatkan komunikasi.

Bentuk dasar komunikasi

Pada dasarnya komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis mencakup dua macam bentuk komunikasi diantaranya komunikasi verbal serta nonverbal.

1.      Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi untuk menyampaikan pesan bisnis kepada pihak lain, baik tertulis maupun lisan. Komunikasi lisan ini memiliki struktur yang tertata dan tertata dengan baik sehingga tujuan penyampaian pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. Dalam dunia usaha, beberapa contoh komunikasi verbal adalah menyampaikan pesan melalui surat, memo, teknologi komunikasi modern, rapat manajemen, rapat staf, wawancara kerja dan presentasi.

Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada kemampuan mengirim dan menerima pesan. Secara umum, menulis atau berbicara dapat digunakan untuk menyampaikan pesan bisnis, sedangkan mendengarkan dan membaca dapat digunakan untuk menerima pesan bisnis.

2.      Komunikasi Nonverbal

Berdasarkan teori antropologi, sebelum menggunakan kata-kata, manusia menggunakan komunikasi nonverbal dalam gerakan tubuh, bahasa tubuh body language sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. Contoh sederhana komunikasi nonverbal sikap seseorang yang secara spontan mengerutkan kening, mengubah ekspresi wajah atau berkedip tanpa sadar dan yang tidak pernah direncanakan sebelumnya.

Contoh lain adalah ketika Anda mendapat kabar bahwa anak kesayangan Anda satu-satunya telah memenangkan juara pertama dalam kompetisi nasional atau internasional! Bagaimana reaksi Anda saat itu? Bahagia bercampur emosi atau melihat ekspresi wajah rekan-rekan Anda yang sedang menghadapi masalah, masalah atau senang atau heboh.

Dalam hal penyampaian pesan, komunikasi nonverbal lebih bersifat spontan daripada komunikasi verbal. Sebelum seseorang menyampaikan sesuatu, biasanya seseorang sudah memiliki rencana apa yang akan disampaikan. Ekspresi manusia, baik senang maupun sedih, merupakan bagian dari komunikasi nonverbal.

Menurut Thill dan Bovee dalam Excellence in Business Communications, komunikasi nonverbal memiliki enam tujuan, yaitu:

  •   Memberikan informasi
  •   Mengatur alur percakapan
  •   Mengekspresikan emosi
  •   Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal
  •   Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.
  •   Mempermudah tugas-tugas khusus

Referensi

Haryanto, T., Hidayah, A., & Alfalisyado. (2020). KOMUNIKASI BISNIS Metode dan Implementasi. UM Purwokerto Press.

Rouly Pandjaitan, D. H., Driya Wiryawan, Ms. S., Jurusan Manajemen, M., & Ekonomi Dan Bisnis, F. (2016). Komunikasi Bisnis (Modul Ber-Isbn). 1–190. http://repository.lppm.unila.ac.id/2300/


 


Share:

Rabu, 08 Februari 2023

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem teknologi informasi yang digunakan untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan dan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau merupakan bagian dari pengendalian internal dari organisasai yang melibatkan penggunaan orang, dokumen, teknologi serta metode dalam akuntansi manajemen untuk dapat memecahkan masalah bisnis, misalnya seperti produk, layanan atau strategi dalam menjalankan bisnis.

Sistem Informasi Manajemen mengintegrasikan teknologi informasi dengan bisnis dan memungkinkan manajer untuk mengakses informasi yang relevan dan tepat waktu untuk membuat keputusan yang lebih baik. Sistem ini mencakup berbagai jenis aplikasi seperti sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi, dan banyak lagi. Tujuan utama dari SIM adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan dan stakeholders.

Tujuan dari sistem informasi manajemen tercantum di bawah ini.

  1. Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan.
  2. Menyediakan informasi yang digunakan untuk perencanaan, pemantauan, evaluasi serta perbaikan berkelanjutan.
  3. Penyediaan informasi yang digunakan dalam perhitungan produk, jasa dan tujuan lain yang diminta oleh manajemen.

Sistem informasi manajemen memiliki banyak manfaat bagi manajemen dan seluruh organisasi. Manfaat dari sistem informasi manajemen seperti:

  1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi informasi, akurat dan real-time.
  2. Memudahkan manajemen untuk merencanakan, memantau, manajemen dan pendelegasian tugas ke semua departemen memiliki hubungan atau koordinasi.
  3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena sistem unitnya kerja yang terkoordinasi dan sistematis.
  4. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi

Contoh Sistem Informasi Manajemen

1.  Enterprise Rouserce Planning (ERP) adalah sebuah sistem terintegrasi yang memfasilitasi manajemen ketika merencanakan sumber daya yang tersedia terobsesi Implementasi perencanaan sumber daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi berupa perangkat lunak dan perangkat keras yang merangkum proses-proses perusahaan dan mengolahnya menjadi informasi.

Hasil dari informasi Enterprise Rouserce Planning ERP digunakan saat mengintegrasikan pekerjaan antar area bisnis, antara area kerja masing-masing departemen perusahaan. Enterprise Rouserce Planning ERP adalah jembatan yang menghubungkan departemen-departemen perusahaan yang ada, misalnya akuntansi, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia dan bagian lain dari perusahaan dapat dengan mudah berkomunikasi dan mengintegrasikan informasi. Itu dikontrol dengan baik dan tidak bekerja dengan sendirinya.

2.    Transaction Processing System (TPS) Sistem Pemprosesan Transaksi. Sistem informasi Transaction Processing System TPS merupakan contoh sistem informasi manajemen yang mencatat mengumpulkan, menyimpan, dan memproses semua informasi tentang operasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Sistem Transaction Processing System TPS dapat secara efisien menangani data transaksi yang besar dan bervariasi. Sistem informasi Transaction Processing System TPS menghindari deteksi palsu (kesalahan), mendeteksi tanpa kesalahan dengan tetap menjaga privasi dan keamanan.

   Contoh sistem informasi TPS adalah pencatatan dan pengolahan data transaksi bisnis seperti pembelian, penjualan, laporan perubahan stok (inventory), pembayaran pegawai, bahkan formulir pembayaran pajak. Contoh penerapan sistem informasi TPS adalah aplikasi Mandiri E-FX (Mandiri Electronic Foreign Exchange) yang dikelola oleh Mandiri.

3.   Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan. Sebuah sistem pendukung keputusan atau sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem informasi komputer, yang memantau lingkungan perusahaan dan menerima informasi.Dukungan dalam keputusan bisnis. Sistem informasi DSS sedang mencari solusi dengan respon cepat terhadap masalah yang ada dalam kondisi yang terus berubah. Sistem informasi DSS memproses data mentah, dokumen, bahkan model bisnis pengetahuan pribadi manajemen untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah yang muncul. 

     Sistem informasi DSS mengelola sejumlah besar data saat ini, memproses data penjualan, perkiraan penjualan, dan data lainnya jika diperlukan. Manajemen dapat menjalankan sendiri aplikasi sistem informasi SPK mendapatkan wawasan baru tentang masalah yang ada, memperkuat kontrol, mengurangi waktu, menghemat biaya, dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi manajemen, memungkinkan manajemen melakukan pekerjaan mereka lebih cepat dengan sedikit usaha.

4.      Office Automation System (OAS) Sistem Otomatis. Office Automation System (OAS) atau disebut juga Virtual Office (VO) adalah suatu sistem informasi yang menghubungkan beberapa perangkat TI yang dirancang untuk menyimpan, memproses, dan mengirimkan informasi dalam bentuk komunikasi elektronik (virtual). Sistem OAS dapat mengurangi konsumsi kertas untuk meningkatkan akurasi, kecepatan, dan keamanan informasi yang ada. Terakhir, meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Konsep Office Automation System (OAS) terdiri dari server bisnis sebagai pusat kendali. Volume satuan pengguna dapat berkomunikasi satu sama lain melalui server pusat. Semua informasi disimpan di server sehingga mereka yang membutuhkannya dapat dengan mudah mengaksesnya.

5.    Knowledge Work System (KWS) Sistem Kerja Pengetahuan. Knowledge Work System (KWS) adalah sistem informasi yang menggunakan informasi baru untuk digunakan oleh perusahaan. Knowledge Work System KWS menggunakan dan mengintegrasikan spesialis seperti insinyur, profesor, dokter atau ilmuwan untuk bekerja dan menciptakan sesuatu yang baru yang dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Sistem aplikasi Knowledge Work System KWS ini dapat memungkinkan pekerja berpengalaman untuk menyalurkan ide dan menggunakannya secara lebih efektif dan efisien dalam pekerjaannya.   

6.  Supply Chain Management (SCM) Manajemen Rantai Pasokan. Pada perusahaan manufaktur, kegiatan utamanya adalah pengelolaan barang dalam proses (bahan mentah) hingga produk jadi yang siap untuk konsumen.Proses dari produk mentah hingga dikonsumsi oleh konsumen melibatkan langkah-langkah yang kompleks. Masalah terkait ditangani oleh sistem informasi Supply Chain Management (SCM). Sistem informasi SCM menyediakan informasi yang terintegrasi pada beberapa fungsi yang berkaitan dengan koordinasi, perencanaan, pengendalian, pemasok bahan baku, produksi, manajemen persediaan dari setiap departemen ke pemasok, pengecer, dan terakhir produk yang dapat dinikmati konsumen. Sistem informasi Supply Chain Management SCM mengatur proses produksi, logistik, manajemen sehari-hari dan bahkan informasi tentang pemasok bahan baku dan daftar pelanggan. Pada dasarnya sistem informasi Supply Chain Management SCM mengelola informasi tentang pengolahan bahan baku menyelesaikan produk yang diterima konsumen. Data diproses oleh Supply Chain Management SCM mungkin digunakan untuk menekan biaya, baik biaya produksi maupun biaya logistik distribusi, biaya bahan baku dan biaya lainnya, serta mempersingkat waktu sebelum konsumen menerima barang.

 

 

 

 

 


Share:

BTemplates.com